SEJARAH
Sejarah Okupasi Terapi di Indonesia
Pada tahun 1970, sudah ada dua orang Okupasi Terapis
Indonesia yang telah lulus dari pendidikan tinggi Okupasi Terapi Australia
yaitu bapak DJoko Soesetyo dan dari New Zealand yaitu bapak Harri B Siahaan.
Bapak DJoko Soesetyo mempelopori pelayanan okupasi terapi pada area fisik di
Rumah Sakit Ortopedi Surakarta sedangkan bapak Harry B Siahaan sebagai pelopor
adanya pelayanan okupasi terapi pada bidang kesehatan jiwa (psikososial). Sejak
saat itu, okupasi terapi sudah mulai
berkembang secara perlahan di Indonesia dengan pelatihan okupasi terapi
asisten di beberapa kota-kota besar di Indonesia seperti Rumah Sakit Karyadi,
RS Cipto Mangunkusumo, Fatmawati, dan Rumah Sakit Orthopedi. Selain itu, banyak
sukarelawan Okupasi Terapi dari luar negeri datang ke Indonesia untuk menjadi
relawan serta memberikan pelatihan-pelatihan khusus untuk okupasi terapis
asisten.
Kemudian pada tahun 1980an, empat orang dosen dari Akademi
Fisioterapi Surakarta yaitu bapak Tri Budi Santoso, Bambang Kuncoro, Dedi
Suhandi, dan Khomarun dikirim ke Kanada untuk mendapatkan ilmu tentang Okupasi
Terapi di Universitas Alberta yang dibiayai oleh The Canadian International
Developmental Agency. Setelah lulus dan mendapatkan gelar Bsc.OT, mereka
berempat mengajak okupasi terapis Indonesia yang sudah ada sebelumnya seperti
bapak DJoko Soesetyo, Harri B Siahaan, dan Tanumiharjo serta Okupasi Terapis
Belanda yaitu Martina Tobing, mereka berkumpul dan membentuk organisasi Ikatan
Okupasi Terapis Indonesia (IOTI) atau Indonesian Occupational Therapy
Association (IOTA) pada 29 April 1994.
Kemudian setelah itu mereka mendirikian Akademi Okupasi Terapi Surakarta pada
tanggal 8 September 1994 dan berkomitmen untuk memberhentikan tenaga pelatihan
Okupasi Terapi khusus karena sudah ada pendidikan tinggi okupasi terapi.
Berikut ini beberapa foto momen ber-Sejarah Okupasi Terapi Indonesia
Pada tahun 1997, Akademi Okupasi Terapi Surakarta pertama
kali memproduksi tenaga Okupasi Terapis dengan program diploma 3 dan langsung bekerja
di berbagai jenis bidang kesehatan di Pulau Jawa. Akademi Okupasi Terapi
Surakarta diakui oleh World Federation of Occupational Therapy menjadi sekolah
pendidikan okupasi terapi resmi pada tahun 2000. Saat ini Akademi Okupasi
Terapi Surakarta berada dibawah naungan Kementrian Kesehatan dan bergabung
dengan Politeknik Kesehatan Surakarta. Selain itu, Program Okupasi Terapi juga
didirikan di Universitas Indonesia pada tahun 1997.
Komentar
Posting Komentar